Pengertian DNS (Domain
Name System)
Oke kali ini saya akan menjelaskan tentang apa itu DNS !
Disimak ya ..
Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database
terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke
alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.
Struktur database DNS berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki
beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host,
subdomain, ataupun top level domain.
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya,
domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa
contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan
dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level
domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level
domain disebut third level domain, begitu seterusnya
Mesin DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang dijadikan mesin
DNS atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan daemon seperti BIND
(Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering digunakan, hampir 75 %
implemetasi DNS menggunakan BIND.Ada tiga belas (13) root server utamayang
disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu,
generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara
satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui
datanya masing-masing (www.rootservers.org).Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:
DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat
client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query
adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
1.
Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya
http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program
aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver,
resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
2.
Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan,
name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan
meneruskan query tersebut ke name server root server.
3.
Terakhir barulah si client bisa secara langsung
menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address
yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada database, name server akan menghubungi
server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :
1.
Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya
http://www. neon.cs.virginia.edu pada web browser, maka aplikasi http
(resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS
Server Internet Service Provider.
2.
Awalnya name server akan menghubungi server root. Server
root tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP
Address server edu.
3.
Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server
edu berpa IP Address domain neon.cs.virginia.edu. Server edu tidak
mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address
server virginia.edu.
4.
Selanjutnya name server akan bertanya ke server
virginia.edu tentang IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan server
virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa IP Address
server cs.virginia.edu
5.
Selanjutnya name server akan bertanya ke server
cs.virginia.edu tentang IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah
cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain
neon.cs.virginia.edu.
6.
Terakhir barulah computer client bisa secara langsung
menghubungi domain neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang
diberikan oleh server cs.virginia.edu.
7.
IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan
disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini
disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama
domain yang telah dikenalnya.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan saran dan komentar anda