A. Pengertian Kesegaran Jasmani
Mengenai definisi kesegaran
jasmani ada beberapa ahli memberikan pengertian sebagai berikut : Kesegaran
jasmani merupakan
kemampuan seseorang untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan kesungguhan dan
tnggung jawab, tanpa memiliki rasa lelah dan penuh semangat untuk menikmati
penggunaan waktu luang dan menghadapi kemungkinan berbagai bahaya dimasa yang
akan datang (Ichsan, 1988). Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan
Kesegaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya
sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta
masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan
untuk keperluan-keperluan mendadak. dengan kata lain Kesegaran jasmani dapat
pula didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik
walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang,
tidak akan dapat melakukannya. Agus Mukhlolid, M.Pd (2004 : 3) menyatakan bahwa
Kesegaran Jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan kerja atau aktivitas,
mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berarti atau
berlebihan. Sumosardjuno dan Giri Widjojo menyatakan
kesegaran jasmani
adalah kemampuan tubuh untuk menyesuaikan fungsi
alat-alat tubuh dalam batas fisiologi terhadap keadaan lingkungan atau kerja
fisik secara efisien tanpa lelah berlebihan. Suratman (1975) kesegaran jasmani
adalah suatu aspek fisik dari kesegaran menyeluruh (total fitness) yang memberi
kesanggupan kepada seseorang untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat
menyesuaikan pada tiap pembebanan atau stres fisik yang layak.
B. Fungsi Kesegaran Jasmani
Kesegaran
Jasmani mempunyai
fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan
sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja
bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya
secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar
kebugaran jasmani nasional pertama yang dilaksanakan diJakarta pada tahun 1971
dijelaskan bahwa fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan
kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap
manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan
pertahanan bangsa dan negara.
Fungsi khusus dari kesegaran jasmani terbagi menjadi
tiga golongan sebagai berikut:
·
Golongan pertama yang berdasarkan pekerjaan Misalnya
kebugaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi, kebugaran
jasmani bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, dan kebugaran
jasmani bagi pelajar untuk mempertinggi kemampuan belajar.
·
Golongan kedua berdasarkan keadaan Misalnya kebugaran
jasmani bagi orang-orang cacat untuk rehabilitasi, dan kebugaran jasmani
bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi kelahiran.
·
Golongan ketiga berdasarkan umur Bagi anak-anak untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan, dan kebugaran jasmani bagi orang
tua untuk meningkatkan daya tahan tubuh ( Agus Mukholid, M.Pd, 2004 : 3).
Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani
Komponen kesegaran jasmani terdiri dari dua
kelompok yaitu : Health related fitness dan Skill related fitness (Nieman,
2004). Health related fitness merupakan kesegaran jasmani yang berhubungan
dengan kesehatan terdiri dari :
·
Cardyo respiratory endurance
·
Body composition
·
Musculoskletal :
Flexibility
Muscular
strenghth
Muscular endurance Sedangkan Skill related fitness
merupakan kesegaran jasmani berhubungan dengan keterampilan terdiri dari :
·
Agality
·
Balance
·
Coordination
·
Speed
·
Power
·
Reaction time
C. Komponen-komponen Kesegaran
Jasmani
Kesegaran jasmani terdiri dari dua bagian, yaitu :
Kesegaran jasmani
yang berhubungan
dengan kesehatan (healtah related fitness)terdiri dari : daya tahan
jantung paru (cardiorespiatory), kekuatan otot, daya tahan otot,
fleksibilitas, dan komposisi tubuh.
·
Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan
(skill related) terdiri dari : kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan,
koordinasi dan kecepatan reaksi (Mutohir dan Gusril, 2004 :72) Menurut Sadoso
Sumosardjuno (1989 : 9), mengelompokkan Kesegaran jasmani dalam 4 komponen
pokok diantaranya :
·
Ketahanan jantung dan peredaran darah (cardiovascular
endurance)
·
Kekuatan (strength)
·
Ketahanan otot (muscular endurance)
·
Kelenturan (flexibility)
Berdasarkan uraian di atas, dapat disarikan
bahwa komponen-komponen pokok yang berkaitan dengan kesegaran jasmani,
yaitu:
·
Kesanggupan dan kemampuan (kapasitas) seseorang dalam
melakukan tugas sehari-hari.
· Meningkatkan
daya kerja terutama fungsi jantung, peredaran darah, paru dan otot.
· Tanpa
mengalami kelelahan yang berarti, yakni : adanya pemulihan kembali.
·
Masih memiliki cadangan energi
Secara umum membantu peningkatan kualitas hidup
seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kesegaran jasmani adalah
aspek-aspek kemampuan fisik yang menunjang kesuksesan seseorang dalam melakukan
berbagai aktivitas dalam kehidupannya. Semakin tinggi tingkat
Kesegaran jasmani
seseorang, maka semakin besar pula
kemungkinannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan semakin besar pula untuk
menikmati kehidupan.
D. Cara Meningkatkan Kesegaran Jasmani
Untuk peningkatan dan pemeliharaan kebugaran
jasmani tidak terlepas dari latihan jasmani yang membina keseimbangan unsur
kesegaran jasmani. Untuk membina atau memelihara kesegaran jasmani, salah satu
caranya adalah dengan melakukan latihan fisik atau latihan jasmani. Suatu
latihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesegaran jasmani, harus dilakukan
menurut aturan atau cara tertentu. Hal ini berkaitan pula dengan jenis kegiatan
jasmani yang terbagi dalam beberapa jenis, yaitu kegiatan yang bersifat
aerobic (latihan yang membutuhkan oksigen) dan kegiatan yang bersifat anaerobic
(latihan yang tidak membutuhkan oksigen), dan yang tergantung pada
keterampilan. (Sadoso Sumardjuno, 1989 : 12) menyatakan bahwa untuk
meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmani dengan baik, haruslah
memenuhi tiga macam takaran, antara lain sebagai berikut : a. Intensitas
latihan Intensitas latihan kesegaran jasmani berkisar antara 72 % - 87 % dari
denyut nadi maksimal . artinya bagi seseorang yang umurnya 45 tahun, bila
melakukan latihan, maka intensitas latihan yang dilakukan haruslah sampai
denyut nadi mencapai paling sedikit 126 per menit (72% dari denyut nadi
maksimal) dan paling tinggi 152 denyut permenit (87% dari denyut nadi
maksimal). b. Lamanya Latihan Lama latihan yang baik dan tidak berbahaya
harus berlatih mencapai zone latihan (traning zone) dan berada dalam zone
latihan 15-25 menit. c. Takaran latihan Jika intensitas latihan lebih tinggi,
maka waktu latihan dapat lebih pendek. Sebaliknya jika intensitas latihannya
lebih kecil, maka waktu latihan harus lebih lama. Takaran lamanya latihan untuk
olahraga kesehatan antara 20-30 menit dalam zone latihan, lebih lama lebih
baik. Latihan-latihan tidak akan efisien atau kurang membuahkan hasil,
kalau kurang dari takaran tersebut.
No comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan saran dan komentar anda